Jakarta,MataCamera.id – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) menuai kecaman dari berbagai kalangan setelah melontarkan pernyataan kontroversial yang menyinggung profesi wartawan dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Dalam sebuah kesempatan, Menteri Desa menyebut wartawan sebagai "bodrek" dan menuduh LSM hanya mencari kesalahan kepala desa.
Pernyataan tersebut segera memicu reaksi keras dari berbagai pihak, termasuk wartawan, aktivis LSM, dan masyarakat sipil. Mereka menilai ucapan Menteri Desa tidak hanya merendahkan profesi wartawan dan LSM, tetapi juga menunjukkan sikap yang tidak menghargai peran mereka dalam mengawasi jalannya pemerintahan, terutama di desa-desa.
"Ucapan Menteri Desa sangat tidak pantas dan tidak profesional," ujar seorang jurnalis. "Kami memiliki tugas untuk memantau dan mengawasi kinerja pemerintahan. Tidak pantas jika kami disebut sebagai 'bodrek' hanya karena melakukan pekerjaan kami."
LSM pun turut mengecam pernyataan tersebut. Mereka menilai komentar Menteri Desa menunjukkan kurangnya penghormatan terhadap kerja LSM yang selama ini berjuang untuk hak-hak masyarakat dan transparansi pemerintahan desa.
"Kami bekerja untuk kepentingan masyarakat, bukan sekadar mencari kesalahan. Pernyataan seperti ini hanya akan menciptakan ketegangan antara pemerintah dan elemen masyarakat sipil," ujar seorang aktivis LSM.
Hingga saat ini, Menteri Desa belum memberikan klarifikasi ataupun permintaan maaf atas pernyataannya yang menuai kontroversi tersebut. Banyak pihak mendesak agar Menteri segera memberikan penjelasan dan menarik ucapannya untuk meredam polemik yang semakin meluas.
(Tim Redaksi)