Ratusan ribu warga Gaza balik ke rumah mereka
MATCAMERA.id-Kembalinya ratusan ribu warga Palestina ke Gaza Utara menandai momen bersejarah setelah 15 bulan konflik berkepanjangan dengan Israel. Dengan dibukanya pos pemeriksaan oleh Israel, arus besar warga Palestina yang kembali ke rumah mereka mencerminkan semangat ketahanan dan harapan, meskipun banyak yang mendapati rumah mereka hancur akibat perang.
Namun, di balik euforia ini, terdapat kenyataan pahit yang dihadapi oleh pemerintah Israel, khususnya Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. Rencana strategis Israel untuk mencegah kembalinya warga Palestina ke wilayah utara Gaza tampaknya tidak berjalan sesuai harapan. Media Israel, seperti Ynet, melaporkan bahwa militer Israel sedang berupaya mengimplementasikan "Rencana Jenderal" yang bertujuan untuk membuat sepertiga wilayah utara Gaza tidak dapat dihuni kembali oleh warga Palestina.
Selain itu, Netanyahu juga dikabarkan mendorong rencana "migrasi sukarela" bagi warga Palestina di Gaza ke negara lain. Namun, upaya ini menghadapi tantangan besar, terutama karena kurangnya negara yang bersedia menerima migran tersebut. Negara-negara Amerika, Arab, dan Eropa telah menegaskan penolakan mereka terhadap segala bentuk penerapan "migrasi paksa" terhadap warga Palestina di Gaza.
Kembalinya warga Palestina ke Gaza Utara tidak hanya menjadi simbol kemenangan bagi mereka, tetapi juga menunjukkan kegagalan strategi Israel untuk mengendalikan wilayah tersebut. Media internasional, seperti The Guardian, melaporkan bahwa meskipun banyak yang kembali ke rumah yang hancur, mereka lebih memilih itu daripada tetap berada di kamp-kamp pengungsian.
Di sisi lain, media Israel seperti Haaretz mengkritik pemerintah karena bantuan yang masuk ke Gaza hanya memenuhi sekitar 10 persen dari kebutuhan warga. Situasi ini menambah tekanan pada Netanyahu, yang sebelumnya telah menghadapi kritik atas penanganan konflik dan kebijakan terhadap media independen di Israel.
Secara keseluruhan, kembalinya warga Palestina ke Gaza Utara menyoroti tantangan yang dihadapi oleh pemerintah Israel dalam mengelola konflik dan dampaknya. Sementara warga Palestina merayakan kembalinya mereka, pemerintah Israel harus mengevaluasi kembali strategi dan kebijakan mereka di wilayah tersebut,warga Gaza tolak keinginan Donuld Trump untuk eksodus ke negara lain (MUL)