Halmahera Selatan, MataCamera.ID – Dugaan keterlibatan Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Yaba, Kecamatan Bacan Barat Utara, Kabupaten Halmahera Selatan, Lalesckha Christiana Nita, dalam persoalan tambang PT. Indonesia Mas Mulia (IMM) di Desa Yaba semakin mencuat. Informasi yang beredar menyebutkan bahwa Ketua BPD diduga mendapat dukungan dari seorang oknum wartawan dalam menyikapi permasalahan tambang tersebut.

Pada pertemuan yang digelar Senin malam (22/01), terlihat sejumlah pihak hadir di salah satu penginapan di Desa Babang, yaitu Penginapan 2 Putri. Selain orang tua Ketua BPD, Edison Nita, turut hadir kakak laki-laki Jemris Nita, suaminya Yoga Tera, dan seorang oknum wartawan. Pertemuan yang berlangsung mulai pukul 22.00 hingga 24.00 WIT itu juga dihadiri seorang warga Desa Songa berinisial YPP.

Dugaan keterlibatan Ketua BPD dalam mengatur jalannya proses tambang semakin menguat lantaran hampir seluruh pekerja tambang yang mewakili masyarakat Desa Yaba merupakan pilihan Ketua BPD. Hal ini menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat desa yang merasa tidak dilibatkan secara adil dalam proses perekrutan tenaga kerja tambang PT. IMM.

Sejumlah pihak menilai, pertemuan yang dilakukan hingga larut malam tersebut tidak hanya membahas persoalan keluarga, tetapi juga membahas strategi penguatan posisi Ketua BPD dalam konflik tambang. Adanya keterlibatan oknum wartawan dalam pertemuan itu turut memicu tanda tanya terkait netralitas media dalam mengawal isu tambang di Desa Yaba.

Tambang PT. IMM sendiri telah menjadi polemik yang berkepanjangan di Desa Yaba. Masyarakat berharap agar persoalan ini segera diselesaikan secara transparan dan adil, tanpa adanya kepentingan sepihak yang dapat merugikan warga desa.

Sampai berita ini diturunkan, pihak Ketua BPD maupun oknum wartawan yang diduga terlibat belum memberikan klarifikasi resmi. Masyarakat Desa Yaba mendesak pemerintah daerah untuk turun tangan menyelesaikan konflik yang berpotensi memicu keretakan hubungan sosial di desa tersebut.

MataCamera Hal-Sel