Menurut cerita yang beredar dari mulut ke mulut, Padang 12 adalah sebuah kota yang hanya bisa dilihat oleh mereka yang memiliki hati bersih dan pikiran yang suci. Mereka yang memiliki kemampuan spiritual, yang disebut 'kasyaf', mampu menyaksikan keindahan kota ini. Kota ini, konon katanya, dipenuhi dengan gedung-gedung mewah, jalanan yang bersih, serta penduduk yang sangat sejahtera. Penduduk kota ini dikenal dengan nama 'Limun', yang dalam bahasa setempat berarti orang yang memiliki kebeneran atau kesucian hati.
Namun, tidak semua orang beruntung melihat keindahan Padang 12. Banyak cerita mengerikan yang muncul dari mereka yang melewati wilayah ini dengan sikap sombong, takabur, atau bahkan berbuat jahat. Mereka yang demikian akan melihat pemandangan yang sangat aneh dan menakutkan. Ada yang mengaku melihat bayangan sosok-sosok tinggi menjulang, suara aneh yang bergema, atau bahkan sosok-sosok yang tampaknya mengawasi mereka dari kejauhan. Beberapa orang bahkan merasa diganggu atau diberi peringatan oleh 'penduduk gaib' yang menghuni kota tersebut.
Suatu malam, seorang pemuda bernama Ahmad yang sedang melakukan perjalanan melewati Padang 12 dalam perjalanan pulang ke kampung halamannya, mengalami peristiwa yang tak akan pernah dilupakan. Dalam perjalanan itu, Ahmad merasa sombong karena baru saja memenangkan sebuah pertandingan di kota. Ia menganggap dirinya lebih unggul dan lebih baik dari orang lain. Namun, begitu memasuki Padang 12, suasana yang tadinya sunyi berubah menjadi mencekam. Langit tiba-tiba gelap, dan angin kencang mulai berhembus. Ahmad merasakan ada sesuatu yang mengawasi dirinya.
Saat ia melanjutkan perjalanan, tiba-tiba di depan matanya muncul sebuah kota megah dengan bangunan-bangunan tinggi dan warga yang tampak hidup dalam kebahagiaan. Namun, di balik keindahan itu, Ahmad merasakan ada sesuatu yang tidak beres. Tiba-tiba, seorang pria berpakaian putih muncul di depannya, menghadapnya dengan wajah penuh ketenangan namun penuh misteri. "Siapa yang datang dengan kesombongan akan merasakan dampaknya," kata pria itu dengan suara yang dalam dan penuh wibawa.
Tak lama setelah itu, Ahmad merasa tubuhnya sangat lelah, seolah-olah ada beban berat yang menghimpit. Ia pun mendapati dirinya terjatuh di tanah yang penuh pasir, dan suasana kota itu pun perlahan menghilang. Ia terbangun di tengah Padang 12, hanya disertai dengan suara angin yang menyapu pohon pinus dan ilalang.
Ketika Ahmad kembali ke kampung, ia menceritakan pengalamannya yang menakutkan itu kepada warga setempat. Mereka pun mengingatkan Ahmad tentang pelajaran yang ada di Padang 12: "Hati yang bersih dan sikap yang rendah hati adalah kunci untuk melihat keindahan dan kebaikan dalam hidup."
Sejak saat itu, Padang 12 terus menjadi misteri yang tak terpecahkan. Banyak yang beranggapan bahwa Padang 12 adalah tempat yang dihuni oleh bangsa jin muslim, yang menjaga keseimbangan antara dunia nyata dan dunia gaib. Namun, satu hal yang pasti, Padang 12 mengajarkan setiap orang yang datang ke sana untuk menghargai kesucian hati dan kebersihan jiwa. Jika tidak, maka siap-siap menghadapi gangguan dan pengalaman yang tidak mudah dilupakan.
Legenda Padang 12 pun terus berkembang, menjadi cerita yang selalu dibicarakan oleh masyarakat Kalimantan Barat, sebagai pengingat bahwa dunia ini tidak hanya dilihat dengan mata fisik, tetapi juga dengan hati yang bersih dan tulus.
[Johandi]
