MATACAMERA.ID , Jakarta - Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin menegaskan komitmennya dalam melanjutkan dan mengembangkan pembangunan kekuatan pertahanan negara secara damai. Hal ini disampaikan dalam Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi I DPR RI di Gedung Parlemen pada Senin (25/11). Menhan Sjafrie menekankan pentingnya pendekatan yang menghormati keseimbangan kekuatan global dan menjaga stabilitas kawasan secara inklusif dan berkelanjutan.
"Kami akan terus memastikan pembangunan kekuatan pertahanan dilakukan secara damai dengan tetap menghormati eksistensi kekuatan global, demi menjaga keseimbangan di kawasan," tegas Menhan Sjafrie. Strategi ini dinilai relevan untuk menghadapi dinamika geopolitik yang semakin kompleks, sekaligus memastikan keamanan nasional tetap terjaga.
Selain aspek pertahanan, Menhan juga menyoroti ancaman non-militer yang mengancam ketahanan nasional, khususnya di sektor pangan dan energi. Menurutnya, gangguan terhadap upaya swasembada pangan dan energi merupakan isu strategis yang harus segera diatasi untuk mencapai kemandirian dan kedaulatan negara. "Ketahanan nasional tidak hanya berbicara soal militer, tetapi juga bagaimana negara bisa berdiri mandiri dalam memenuhi kebutuhan dasarnya," ujarnya.
Rapat kerja ini turut dihadiri oleh jajaran penting, termasuk Wakil Ketua dan Anggota Komisi I DPR RI, Panglima TNI, Wakil Menteri Pertahanan, Kepala Staf Angkatan, Wakasad, Sekjen Kementerian Pertahanan, dan Irjen Kementerian Pertahanan. Para peserta membahas berbagai isu strategis, termasuk modernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista) dan penguatan sinergi antara kementerian dan lembaga terkait.
Panglima TNI yang hadir dalam rapat menambahkan bahwa modernisasi alutsista tetap menjadi prioritas utama untuk mendukung kesiapan TNI dalam menghadapi ancaman. "Kami mendukung penuh visi Menhan dalam memperkuat pertahanan nasional secara damai, tetapi tetap waspada terhadap segala potensi ancaman," kata Panglima TNI.
Dalam kesempatan tersebut, Menhan juga memaparkan rencana strategis jangka panjang untuk memperkuat kemandirian pertahanan melalui peningkatan produksi alutsista dalam negeri. Ia menggarisbawahi pentingnya kolaborasi antara industri pertahanan nasional dan internasional untuk mendorong inovasi dan efisiensi.
Rapat ini menjadi momentum penting bagi pemerintah dan legislatif untuk menyamakan visi dalam menghadapi tantangan global dan domestik. Menhan Sjafrie berharap kolaborasi ini dapat menghasilkan kebijakan yang adaptif dan berkelanjutan, demi mewujudkan Indonesia sebagai negara yang tangguh dan mandiri di segala aspek.[AZ]