MATACAMERA.ID , Jakarta - Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengajak seluruh umat Islam di Indonesia untuk bersatu dalam mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina melalui aksi boikot terhadap produk-produk yang terafiliasi dengan Israel. Seruan ini disampaikan oleh Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah, KH M Cholil Nafis, dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada Rabu (25/9) lalu di Jakarta, sebagai refleksi setahun genosida yang dilakukan oleh Israel di Gaza.
KH M Cholil Nafis menekankan bahwa solidaritas umat Islam terhadap penderitaan bangsa Palestina merupakan bagian dari kewajiban kemanusiaan dan ukhuwah Islamiyah. "Kita tidak hanya berbicara tentang isu agama, ini juga tentang kemanusiaan. Apa yang terjadi di Gaza adalah penindasan yang tidak bisa kita diamkan. Boikot produk-produk yang mendukung ekonomi Israel adalah salah satu cara untuk menunjukkan dukungan nyata terhadap Palestina," tegas Cholil.
MUI menilai bahwa aksi boikot terhadap produk-produk yang memiliki keterkaitan dengan Israel dapat menjadi langkah strategis dalam melemahkan dukungan finansial yang menopang operasi militer dan tindakan represif Israel di wilayah Palestina. Menurut Cholil, upaya ini juga merupakan cara umat untuk memberikan tekanan ekonomi kepada Israel agar menghentikan tindakan kekerasan terhadap warga sipil Palestina.
"Boikot adalah langkah damai, tanpa kekerasan, namun efektif untuk mengurangi kekuatan ekonomi Israel. Kita harus menunjukkan bahwa kita tidak akan mendukung, baik langsung maupun tidak langsung, tindakan yang merampas hak asasi manusia rakyat Palestina," ujar Cholil. Dia juga menambahkan bahwa upaya boikot ini harus dilakukan secara bersama-sama agar efeknya dapat lebih terasa dan memberikan dampak yang lebih besar.
"Seruan MUI ini sangat tepat, terutama di tengah situasi yang semakin memburuk di Gaza. Kami di INH siap mendukung penuh dengan kampanye yang lebih masif, baik secara nasional maupun internasional, agar aksi boikot ini dapat memberi dampak nyata pada ekonomi Israel," kata Lukmanul Hakim saat ditemui di Jakarta, Kamis (26/9).
Lukmanul Hakim menambahkan bahwa solidaritas umat Islam di Indonesia sudah seharusnya diwujudkan dalam bentuk aksi nyata, bukan hanya sebatas doa dan dukungan moral. "Kami akan terus menggalang dana dan melaksanakan aksi-aksi kemanusiaan untuk Palestina. Saat ini, dukungan umat sangat diperlukan, dan aksi boikot ini menjadi simbol perlawanan kita terhadap ketidakadilan," jelasnya.
Sejumlah organisasi kemasyarakatan Islam di Indonesia, seperti Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah, juga turut mendukung seruan MUI ini dan mengajak umat untuk lebih selektif dalam memilih produk yang akan digunakan sehari-hari. Muhammadiyah menyatakan bahwa pihaknya akan segera mengeluarkan daftar produk yang diyakini memiliki keterkaitan dengan Israel agar umat Islam di Indonesia dapat lebih mudah menentukan sikap mereka.
MUI juga mengajak pemerintah Indonesia untuk terus konsisten dalam bersikap terhadap konflik Palestina-Israel. Cholil menyatakan bahwa posisi politik Indonesia yang mendukung kemerdekaan Palestina perlu diikuti dengan langkah-langkah konkret lainnya, termasuk meninjau kembali kerjasama ekonomi dan perdagangan dengan pihak-pihak yang secara langsung maupun tidak langsung mendukung Israel.
Di tengah situasi global yang semakin kompleks, ajakan untuk memboikot produk Israel ini menjadi momentum bagi umat Islam di Indonesia untuk bersatu dan menunjukkan kepedulian mereka terhadap perjuangan kemerdekaan Palestina. Langkah ini juga diharapkan dapat mendorong masyarakat internasional untuk lebih peduli terhadap situasi di Palestina dan mendesak Israel untuk menghentikan tindakan represifnya.
Dengan terus berupaya membangun solidaritas, umat Islam diharapkan dapat menjadi bagian dari gerakan global yang mendukung tercapainya keadilan dan perdamaian di Palestina.(*Kzn*)