MATACAMERA.ID-Pontianak – Dinas Sosial (Dinsos) Kota Pontianak, di bawah kepemimpinan Kepala Dinas Trisnawati, terus mengembangkan berbagai program untuk menangani masalah kemiskinan yang masih dihadapi oleh masyarakat kota ini. Trisnawati, yang akrab disapa Tina, memaparkan berbagai langkah konkret yang telah dilakukan pihaknya untuk mengentaskan kemiskinan, mulai dari bantuan sosial hingga program pemberdayaan ekonomi.
Menurut Tina, salah satu program utama yang dijalankan Dinsos Kota Pontianak adalah pemberian bantuan sosial berupa uang tunai kepada 3.350 keluarga miskin. Selain itu, ada juga bantuan usaha ekonomi produktif yang ditujukan kepada 151 keluarga miskin guna mendorong mereka untuk mandiri secara ekonomi. Bagi keluarga terdampak bencana, Dinsos juga menyediakan bantuan berupa pakaian dan makanan siap saji.
“Kami melakukan verifikasi dan validasi terhadap data penerima bantuan seperti Data Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P2KE), Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBD, Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), dan Jalur Afirmasi. Ini untuk memastikan bahwa bantuan yang diberikan tepat sasaran,” jelas Tina dalam keterangannya, Rabu (4/9/2024).
Pendampingan Edukasi untuk Keluarga Penerima Manfaat
Selain bantuan finansial, Dinsos juga aktif memberikan pendampingan edukasi bagi Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dan peserta Program Keluarga Harapan (PKH). Salah satu kegiatan edukasi ini dilaksanakan di Kantor Camat Pontianak Barat, di mana para penerima manfaat diberikan pemahaman mengenai pentingnya pola hidup sehat dan manajemen ekonomi keluarga.
“Penerima manfaat perlu memahami dan menerapkan pola hidup sehat serta mengatur ekonomi keluarga dengan baik. Kami berharap ini akan meningkatkan taraf hidup keluarga mereka,” ujar Tina.
Dalam kegiatan Peningkatan Kemampuan Keluarga (P2K2), Dinsos memberikan materi mengenai gizi seimbang, pola asuh anak yang baik, dan manajemen keuangan keluarga kepada para KPM PKH. Hal ini diharapkan dapat membantu keluarga-keluarga tersebut keluar dari kemiskinan.
Graduasi KPM: Menuju Kemandirian Ekonomi
Tina juga menyampaikan bahwa program pemberdayaan sosial seperti Pahlawan Ekonomi Nasional (PENA) untuk KPM Mandiri dan KPM Alamiah telah berhasil mendukung banyak keluarga miskin untuk mandiri. Berdasarkan data Dinsos, terdapat sekitar 11.314 KPM pada tahap kedua tahun 2024, dan beberapa di antaranya telah berhasil melakukan graduasi, yaitu keluar dari status penerima bantuan sosial karena sudah mampu mandiri berkat program ini.
“Kami bangga melihat banyaknya KPM yang berhasil mandiri. Program PENA ini sangat penting karena menggunakan dana dari APBN Kementerian Sosial dan APBD Dinas Sosial Kota Pontianak untuk mendukung mereka,” tambahnya.
Program Rehabilitasi Sosial dan Renovasi Rumah Tidak Layak Huni
Selain itu, Dinsos Kota Pontianak juga melaksanakan program Bantuan Sosial Rumah Tidak Layak Huni (BANSOS RUTILAHU), yang bertujuan untuk merenovasi rumah bagi masyarakat miskin atau kurang mampu. Program ini dibiayai oleh anggaran Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Perkim) Kota Pontianak.
Dinsos juga menyediakan layanan rehabilitasi sosial dasar bagi penyandang disabilitas terlantar, anak terlantar, lanjut usia terlantar, serta gelandangan dan pengemis di luar panti pada Pusat Layanan Terpadu (PLAT) dan Unit Pelaksana Rehabilitasi Sosial (UPRS).
Langkah Nyata Mengentaskan Kemiskinan di Pontianak
Dengan berbagai program yang dijalankan, Dinsos Kota Pontianak menunjukkan komitmennya untuk terus berinovasi dalam menangani kemiskinan. Tidak hanya fokus pada bantuan finansial, tetapi juga memperkuat pemberdayaan ekonomi dan edukasi bagi masyarakat.
"Tujuan kami adalah menciptakan masyarakat yang sejahtera dan mandiri," tutup Tina.
Langkah-langkah ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan terhadap pengurangan angka kemiskinan di Kota Pontianak dan meningkatkan kualitas hidup seluruh warganya.[AZ]
Editor:Bahri